Pengertian manajemen
Secara umum pengertian
manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara menggerakkan
orang-orang lain untuk bekerja.
Menurut George R.
Terry (1977) menyatakan manajeman adalah suatu proses yang berbeda terdiri
dari planning, organizing, actuating,dan controlling yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggun manusia dan su,ber daya
lainnya.
Berikut ini adalah
Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara
manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead /
Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin :
Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi
permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung
: Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam
mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi ;
·
Monitor / Pemantau :
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau
peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
·
Disseminator /
Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam
organisasi.
·
Spokeperson / Juru
Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil
Keputusan
Adalah peran dalam
membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama
pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur /
Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler
/ Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap
persoalan yang timbul.
- Resource Allicator /
Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta
besar sumber dayanya.
- Negotiator /
Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan
unit kerja atau perusahaan.
Latar Belakang Sejarah
manajemen
1. Manajemen KunoMesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam SmithMempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi IndustriMengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)
A. Teori Manajemen IlmiahMenggunakan metoda ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yg tepat pd pekerjaan tertentu dg perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kpd pekerja.
5 Prinsip Manajemen Taylor :
1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yg lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.
Teori Administrasi Umum
>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.
14 Prinsip Manajemen ala Fayol :
1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.
>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pd tipe ideal organisasi (bureaucracy)
menekankan pd aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter
1. Manajemen KunoMesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam SmithMempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi IndustriMengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)
A. Teori Manajemen IlmiahMenggunakan metoda ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yg tepat pd pekerjaan tertentu dg perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kpd pekerja.
5 Prinsip Manajemen Taylor :
1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yg lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.
Teori Administrasi Umum
>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.
14 Prinsip Manajemen ala Fayol :
1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.
>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pd tipe ideal organisasi (bureaucracy)
menekankan pd aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter
Pada umumnya ada empat
(4) fungsi manajemen
yang banyak dikenal
masyarakat yaitu
fungsi perencanaan
(planning)
fungsi
pengorganisasian (organizing)
fungsi pengarahan
(directing)
fungsi pengendalian
(controlling).
Untuk fungsi
pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf).
Di bawah ini akan
dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC
:
1. Fungsi Perencanaan
/ PlanningFungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan
dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
2. Fungsi
Pengorganisasian / OrganizingFungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki
perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan /
Directing / LeadingFungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian
/ ControlingFungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja
berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau
perbaikan jika diperlukan.
Proses manajemen
Adalah daur beberapa
gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di
dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses
pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu
tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil
ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Aneka Gagasan
·
Menurut Henri
Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
koordinasi".
·
Menurut Gulick dan
Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi,
pelaporan dan peranggaran".
·
Menurut William M.
Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
·
Menurut Ernest Dale:
"Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian,
inovasi, representasi".
·
Menurut Koontz dan
O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan,
pengendalian".
Saripati
Semua gagasan itu
didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para
manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu
berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen",
batu-batu fondasi manajemen.
1. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa
manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa
depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa
yang akan mereka capai.
2. Proses pengorganisasian berarti
menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu
tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
3. Proses pelaksanaan meliputi pemberian
arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah.
Sementara itu
4. Proses pengendalian dilakukan dengan
pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di
semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil,
dan sesuai dengan anggaran biaya.
Ciri-ciri manajemen professional
Edgar H. Schein dan Borje O. Saxbreg dalam
Stoner James A.F. dan Charles Wankel,1988 merumuskan cirri-ciri manajer
professional :
1. Orang-orang yang professional mendasarkan
keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program
latihan manajemen menunjukkan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya
dan digunakan sebagai patokan khusus.
2. Orang-orang professional mencapai setatus
profesionalnya melalui prestasi bukan melalui favoritism, atau factor lain yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan.
3. Orang-orang professional harus tunduk pada
kode etik yang melindungi kliennya.
4. Borje O. Saxbreg manyatakan karakteristik
keempat adalah profesionalismeyaitun pengabdian dan ketertarikan sehingga dalam
setiap bidang orang-orang professional menggabungkan hidup dan pekerjaanya
melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.
Ketrampilan manajeman yang dibutuhkan
Gambar ini menunjukan
keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya. Manajer yang
berada di tingkat paling atas, atau disebut top manager, lebih membutuhkan
keterampilan konseptual dibanding keterampilan lainnya. Manajemen paling bawah
lebih memerlukan keterampilan teknikal seperti akuntansi, komputer, atau
keterampilan memperbaiki mesin. Keterampilan ketiga, yaitu keterampilan
berkomunikasi, dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
2. ORGANISASI
DEFINISI ORGANISASI
Menurut Boone dan Katz
organisasi adalah :
Suatu proses tersusun
yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan
dari definisi dapat
disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok :
a. Interaksi manusia
b. Kegiatan yang
mengarah pada tujuan
c. Struktur organisasi
itu sendiri
PENTINGNYA MENGENAL
ORGANISASI
Kita selalu berkaitan
dengan organisasi, tim olah raga dan organisasi sosial,
kelompok keagaamaan,
bahkan kelompok binatang pun ada, seperti lebah,
semut, rayap.
Perusahaan kecil,
fungsi pengorganisasian sederhana, misal : toko
kelontong,
manajer-pemilik toko mempekerjakan beberapa orang ; melayani
pembeli, membersihkan,
mengatur barang, serta menjaga toko.
BENTUK-BENTUK
ORGANISASI
1. Organisasi Lini
Garis wewenang yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dan bawahan
Ciri-cirinya :
-Jumlaj karyawan
sedikit
-Manajer dibawahnya
hanya sebagai pelaksana
-Sarana dan alatnya
terbatas
-Hubungan atasan dan
bawahan bersifat langsung
-Bentuk lini pada
perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah top manager
2. Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional
untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus
Ciri-cirinya :
-Organisasi kecil
-Terdapat kelompok
kerja staf ahli
-Spesialisasi dalam
pelaksanaan tugas
-Target yang hendak
dicapai jelas dan pasti
-Pengawasan ketat
3. Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang
secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing
pejabat, manajer ditempatkan satu atau pejabat staff yang tidak mempunyai
wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misal : kearsipan,
keuangan, personel
Ciri-cirinya :
-Hubungan atasan dan
bawahan tidak seluruhnya
langsung
-Karyawan banyak
-Organisasi besar
-Ada 2 kelompok kerja
organisasi sehingga ditekankan
adanya spesialisasi :
-Personel Lini
-Personel Staff
4. Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian
tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-cirinya :
-Tidak tampak
pembedaan tugas pokok dan bantuan
-Spesialisasi praktis
pada pejabat fungsional
-Pembagian kerja dan
pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
5. Organisasi Matrik
Disebut juga sebagai
Organisasi Manajemen Proyek yaitu penggunaan struktur organisasi menunjukkan di
mana para spesialis yang punya ketrampilan di masing-masing bagian dari
kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan proyek yang
harus diselesaikan.
6. Organisasi Komite
Tugas kepemimpinan dan
tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan plurastic manajemen.
Terdiri dari :
-Executive Committe
(Pimpinan Komite) Anggotanya mempunyai wewenang lini
-Staff Committee Orang-orang
yang hanya mempunyai wewenang staf
PRINSIP-PRINSIP
ORGANISASI
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan
suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas
organisasi. Diantaranya adalah:
·
Perumusan Tujuan yang
Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan
suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai
baik itu secara fisik maupun non fisik.
·
Pembagian kerja. Dalam
pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja
dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya
tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·
Delegasi kekuasaan.
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis
komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·
Rentang kekuasaan.
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan.
Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan,
sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
·
Tingkat pengawasan.
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit)
bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga
batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan
tercipta.
·
Kesatuan perintah dan
tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka
kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung
jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·
Koordinasi. Ini pun
harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari
masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan
suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar