Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan
dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping
juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan
kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative
penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wiraswasta.
Wiraswasta
Istilah
wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan ‘swasta’. Wira memiliki arti
berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua
kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya sendiri, dan sta, berarti berdiri.
Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas kekuatan sendiri. Dengan melihat
arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian,
keutamaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.
Wiraswastawan
Wiraswastawan
atau orang yang berwiraswasta adalah orang-orang yang peka dalam melihat
peluang berbisnis di masyarakat dan mampu mengembangkan peluang bisnis tersebut
menjadi sebuah usaha yang maju sehingga dapat membuat sebuah lapangan kerja
baru.
Menjadi
seorang wiraswastawan diperlukan kempuan dalam berbisnis dan pengalaman dalam
dunia bisnis.
Unsur-unsur Penting Wiraswasta:
-
Unsur pengetahuan
-
Unsur ketrampilan
-
Unsur sikap mental
-
Unsur kewaspadaan
Perusahaan kecil dalam lingkungan
perusahaan
Perusahaan kecil memiliki peranan
penting dalam dunia usaha. Berdasarkan pengalaman di beberapa Negara maju
menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang cukup
besar di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya.
Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan
terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Dengan
kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan
pesat menjadi perusahaan raksasa.
Perkembangan Franchising di Indonesia
Sistem
waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer
kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada
tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu
franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk
memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka
persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang
mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat
bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang
pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba
di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16
tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun
2007 tentang Waralaba.
Langkah- langkah memilih usaha dengan
waralaba adalah:
· Tentukan
jenis usaha yang Anda minati sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di
bidang kuliner, salon kecantikan atau lainnya.
· Pilihlah
satu jenis usaha, misalnya waralaba rumah makan saji. Lalu ambil tiga pilihan
waralaba rumah makan saji atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.
· Pelajari
lebih dalam mengenai sistem waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut.
Pelajarilah dan bandingkan dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.
· Untuk
memilih waralaba yang tepat dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis,
berikan pertanyaan detil kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah
berdirinya, kapan memulai franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin
dan informasi apakah Anda boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari
tahu pengalaman bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba
yang Anda seleksi tersebut.
Jenis-jenis usaha yang potensial
diwaralabakan:
- rumah makan/restoran
- jasa pemasaran
- hotel
- toko buku dan toko cindera mata
- minimarket
- persewaan kendaraan
- pusat kebugaran dan perawatan tubuh
- penata rambut, salon kecantikan, dll.
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara
umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
· Manajemen
berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan
adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki
kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
· Investasi
modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil
disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah
modal yang diperlukan relative kecil.
· Daerah
operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan
tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
· Ukuran
secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya
tidak dominan)
Kekuatan Perusahaan Kecil
1. Motivasi
yang kuat untuk mempertahankan usahanya
2.
Supply tenaga kerja yang berlimpah dan upah murah
3.
Mengandalkan sumber keuangan informal yang mudah di peroleh
4.
Mengandalkan bahan baku local
Kelemahan Perusahaan Kecil
1. Kualitas
SDM, terutama kemampuan melihat peluang bisnis terbatas
2.
Produktivitas rendah
3.
Etos kerja dan disiplin rendah
4.
Penggunaan tenaga kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan mengejar target
5.
Sering mengandalkan anggota keluarga sebagai tenaga kerja tidak di bayar
Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan
dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya
dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam
perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil,
sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian
dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya
perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan,
serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan
perubahan selera pelanggan.
Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk
mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal:
profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi,
perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan
sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan
rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta
paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman
yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan
ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan
perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen,
pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi
untuk memenangkan persaingan pasar.
Kegagalan perusahaan kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Perbedaan antara kewirausahaan dan
bisnis kecil
Kewirausahaan:
Kewirausahaan:
· Berpikir
dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari
peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
· Selalu
berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan
langganan.
· Berusaha
mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya)
serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
· Selalu
berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan
pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Perusahaan Kecil:
· Umumnya
dikelola pemilik
· Struktur
organisasi sederhana
· Pemilik
mengenal karyawan
· Prosentase
kegagalan perusahaan tinggi
· Kekurangan
manajer yang ahli
· Modal jangka
panjang sulit diperoleh
Referensi:
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/10/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090921232708AARoijQ
http://www.kabarbisnis.com/makro/aneka-bisnis/2811561-Usaha_waralaba_kian_diminati.html
http://www.kiwod.com/cerita-online/tips-memilih-bisnis-waralaba/
http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba#Waralaba_di_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar