NPM : 23212576
Kelas : 3EB23
TATA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
Dalam
tulisan ini akan digambarkan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penulis
sebuah karya tulis ilmiah. Penulisan ilmiah ini pada umumnya harus formal,
sebagaimana kebiasaan kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, dan materil
yaitu menyangkut isi. penulisan yang memenuhi persyaratan dan kebiasaan umum
akan mudah difahami dan menarik. Pada penulisan karya ilmiah terdapat beberapa
etika dan kode etik yang harus diikuti, dimana norma ini berkaitan dengan
pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan
sumber data ataupun informan. Dalam penulisan ilmiah sering di temukan
kesalahan-kesalahan yang terjadi, biasanya kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam
penulisan. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu
hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
BAB I
LATAR BELAKANG
Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar
hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian
lanjutan.
Tradisi
keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima
ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian,
tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga
harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang
mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah.
Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual
jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan
pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis
yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis
ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan,
baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara
kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi
pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008
: 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1)
karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan,
skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain
adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam
karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen,
novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga
jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah
memiliki aturan baku
dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan
semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara
itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah
terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu ,
dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Apakah
Pengertian dari Karya Ilmiah
2. Apa-apa
saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Apa-apa
saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Bagaimana
etika dank ode etik Karya Ilmiah
5. Bagaimana
tehnik menyusun Karya Ilmiah
6. Bagaimana
Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
7. Apa-apa
saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya
Ilmiah
Karya Ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut
karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang
baik dan benar.
Karya tulis
adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah
tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya. Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa.
B. Ciri-ciri Karya
Ilmiah
Dalam
karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi
penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa
impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
C. Jenis-Jenis Karya
Ilmiah
Sesuai dengan
cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk
makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi,
tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah
adalah,
1) MAKALAH
Menurut bahasa,
makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah karya
tulis (ilmiah) paling sederhana. Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas
suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang
disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan
tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan
secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli
karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan
teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
2) KERTAS KERJA
Kertas
kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya
disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan
makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas
kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya
dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’
karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah,
analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
3) SKRIPSI
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat
orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian
langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka
penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya
6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen
pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi
menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material
berupa penemuan baru.
4) TESIS
Tesis,
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna
memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan
persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya
tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa melakukan
penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan
‘pengetahuan baru’.
Tesis
atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama
pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam
penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri
—sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun
pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan
mandiri.
5) DISERTASI
Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan
sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam
disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan,
dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan
yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan
berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat
penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru
tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
6) ARTIKEL
Artikel,
merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel
merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak
tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya;
wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai
dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran
dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi,
kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang
mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu
komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media
massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah
artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif
mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang
mendukung pendapatnya.
7) ESAI
Esai, adalah
ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika
penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan
perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu
mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini
pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang
lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan
sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum
menulis esai.
8) OPINI
Opini, adalah
sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau
pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin
yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
9) FIKSI
Fiksi, satu ciri
yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan
sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data)
yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan
kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya.
Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga
memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya
multi interpretasi makna. Para pendukung
tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun
sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Menurut
http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua
jenis, yaitu :
a. Karangan
ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran
yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
b. Laporan
ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan
ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode
Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan
kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan
baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode
etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan
dituliskan dengan benar.
Misal:
downlinknya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”.
Misal:
…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang
digunakan (benar)
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata
‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
Misal:
..dapat kita
asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab
dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan
pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
Misal:
…perkembangan
selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)
8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan
untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
Misal: MU (mobile
unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan
perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
Misal: bilangan
10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –>
…diperoleh… …terdiri dari…–>
…terdiri atas
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik
(.) dan koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang
berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
misal:> ukuran
margin> ukuran kertas> jenis huruf
13. Cek penulisan sebelum diserahkan.
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan
karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan;
sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan
mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi
persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam
tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan
penelitian.
Suatu
karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian.
Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku,
serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat
berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya
ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat
untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan
berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta
memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan.
F. Sikap-Sikap
Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7
sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu
ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini
terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan
bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini
terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik,
dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau
tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini
terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang
lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan
sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang
berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan
kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan
lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori
atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini
dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi
pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala
Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan
dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang
menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam
penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa
diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai
kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca
tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat
orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian
Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang
belum baik dan benar,
f. tata cara
penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri),
g. tidak konsisten dalam format
tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa,
karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya atau dengan . Karya
ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya
ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena
itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon
penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam
penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan
sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima
berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu
merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua
ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah,
kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya
ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang
terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini
masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan
maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca
makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar