Nama : Ika Nur Stantia
NPM : 23212576
Kelas : 4EB23
Tugas
Softskill Perusahaan Multinasional
Nama Perusahaan : Sony Corporation
Pendiri Perusahaan : Masaru Ibuka dan Akio Morita
Kantor Pusat : Minato, Tokyo, Jepang
Laba Bersih Perusahaan : $ 280 juta
Pendapatan Perusahaan : $775 miliar
Cabang Sony Corporation : Australia, China, Hongkong,
India, Indonesia, Korea, Malaysia, New Zealand, Philipina, Singapura, Thailand,
Dubai, Taiwan, dan Vietnam.
Sejarah Sony Corporation
Sony Corporation adalah perusahaan yang
fokus pada produksi alat-alat elektronik, permainan, hiburan, dan sektor jasa
keuangan. Sony tidak hanya memiliki berbagai macam bisnis, namun juga menyimpan
keunikan dalam menjalankan usahanya. Tujuan perusahaan ini adalah untuk
sepenuhnya memanfaatkan keunikan ini secara agresif dalam melaksanakan strategi
kenvergen mereka sehingga mereka dapat terus menyentuh pelanggan mereka secara
emosional dan membuat mereka puas
Sejarah Sony dimulai pada September 1945 ketika Masaru
Ibuka bekerja kembali di Tokyo yang saat itu luluh lantah. Ibuka dan timnya
membuka bengkel yang terletak di Tokyu Department Store di Nihombashi yang
ditutup pada Januari 1999. Bangunan bengkelnya selamat dari kebakaran perang,
meskipun berdiri tanpa jendela, sempit dan suram. Perbaikan kantor inipun
dilakukan secara bertahap oleh Ibuka dan timnya untuk membangun usaha dan
bengkelnya dari reruntuhan peperangan. Pada bulan Oktober, Ibuka dan
kelompoknya membuat fasilitas baru yang mereka namai dengan "Tokyo Tsushin
Kenkyujo" (Totsuken), atau "Tokyo Telecommunications Research
Institute." Sebagian besar gaji yang Ibuka berikan kepada timnya hanya
berasal dari tabungan Ibuka sendiri yang hanya tinggal sedikit dan terus
berkurang. Saat itu, Jepang yang ingin berdiri kembali, memiliki banyak radio
rusak pasca perang. Ibuka dan timnya memperbaiki banyak radio untuk memberikan
masyarakat Jepang sendiri unit untuk saling berkomunikasi tanpa mendapat
propaganda dari musuh. Pabrik Ibuka memperbaiki radio gelombang pendek dan
membuat konverter atau adapter yang bisa dengan mudah membuat radio gelombang
menengah ke superheterodyne, atau penerima semua gelombang. Permintaan untuk
radio tersebut meningkat dengan cepat.Gelombang pendek ternyata mengundang
banyak perhatian. Akibatnya, permintaan terus menerus bertambah hingga Asahi
Shimbun menampilkan radio ini di sebuah artikel di kolom "Blue
Pencil". Artikel ini ternyata berhasil membuat Ibuka dan Akio Morita yang
dulunya pernah mempelajari jenis baru senjata bersama selama perang dan adalah
sahabat dekat untuk kembali bersama. Selain membuat radio, karyawan Ibuka
banyak melayani perbaikan radio yang memberikan mereka banyak keuntungan.
Disamping mendapatkan upah memperbaiki radio, para karyawan ini kadang juga
mendapatkan beras dari rumah-rumah yang mereka kunjungi. Kenyataan ini
sangatlah berharga bagi perusahaan karena saat itu Jepang sedang mengalami
krisis makanan.
Produk kedua dari Sony adalah penanak nasi yang saat itu
terinspirasi karena adanya kelebihan listrik paska perang. Penanak nasi
listrik, dibuat hanya dengan elektroda yang saling terkait dengan aluminium
yang dihubungkan ke bagian bawah bak kayu. Produk primitif ini ternyata
menghasilkan nasi yang terlalu matang atau malah kurang matang, sehingga produk
ini mengesankan kegagalan pertama untuk Ibuka dan stafnya.
Pada tanggal 7 Mei 1946, lebih dari dua puluh manajemen
dan staf menghadiri upacara pelantikan yang secara resmi membentuk Tokyo
Tsushin Kogyo (Totsuko). Ayah mertua Ibuka, Tamon Maeda diangkat menjadi
presiden perusahaan baru. Maeda adalah mantan Menteri Pendidikan di Higashikuni
pascaperang dan Shidehara Kabinet.
Pada tahun 1953, Morita mengunjungi Philips yang memiliki
sebuah bisnis di Belanda dan bisnis telah berkembang baik di sana. Sejak saat
itu Sony memutuskan untuk mengalihkan pasar dalam negeri ke pasar
internasional. Tujuan awal mereka adalah untuk membangun pasar luar negeri yang
akan menghasilkan 50% dari penjualan kotor mereka. Berkat penjualan radio
transistor dan upaya pemasaran rajin Morita dan stafnya, tujuan ini terjadi
dalam kurun waktu tujuh tahun.Pada langkah keduanya, Morita menegaskan mereka
hanya akan mengekspor produk ke luar negeri. Maka, pada bulan Februari 1960,
Sony Corporation of America (Sonam) didirikan untuk mengawasi kegiatan pemasaran
Sony di Amerika Serikat. Pada September 1957, sebelum pembentukan Sonam itu,
Sony telah mengontrak dua perusahaan, Agrod dan superscope, untuk bertindak
sebagai agen pemasaran. Agrod AS bertindak sebagai penjual transistor radio dan
mikrofon Sony, sedangkan superscope menangani tape recorder.
Pada tahun 2001, SOny mengikuti usaha joint venture
dengan perusahaan telekomunikasi Swedia yang bernama Ericsson dan kemudian
membentuk Sony Ericsson. Awalnya, penjualan dan peruntungan perusahaan sempat
mengalami kejatuhan pada tahun 2001 dan 2002. Namun pada tahun berikutnya, Sony
Ericsson mampu bangkit dan mencapai keuntungan. Produk Sony Ericsson pada saat
itu telah mampu menonjolkan dirinya dengan memberikan fitur kamera pada
handphone yang saat itu masih belum umum. Inovasi mereka ternyata disaingi oleh
Apple iPhone yang dirilis pada tahun 2007. Sejak tahun 2008 sampai 2010, Sony
Ericsson memangkas beberapa ribu jumlah tenaga kerja mereka untuk menghadapi
resesi global saat itu. Namun pada tahun 2009, Sony Ericsson telah menjadi
produsen ponsel terbesar keempat di dunia setelah Nokia, Samsung dan LG. Pada
27 Oktober 2011, Ericsson menyatakan akan menjual 50% saham milik SOny Ericsson
kepada SOny sehingga bisnis perangkat ponsel ini akan sepenuhnya dimiliki oleh
Sony sedangkan pasar nirkabel akan sepenuhnya ditangani oleh Ericsson.
Kelebihan
Sony Corporation :
·
Kemampuan
Sony yang hebat untuk inovasi produk, kualitas produk.
·
Perusahaan
Sony memanaje untuk berkompetisi dan tetap dengan organisasi yang kuat dengan
belajar dari kegagalan.
·
kemampuannya
untuk sukses di segmen pasar yang berbeda
Kelemahan
Sony Corporation :
·
Kelemahan Sony yang terbesar dan terbaru
adalah kelalaian inovasi PS3.
Kasus
Sony Corporation
Ini kasus pertama kali
di Indonesia, seorang blogger yang
dituntut perusahaan raksasa, karena memakai nama yang mirip dengan nama
perusahaan itu. Perusahaan Sony mengajukan tuntutan karena ada seorang blogger
yang memakai nama sony-ak.com sebagai domain blognya.
Sebenarnya nama domain
sony-ak.com merupakan singkatan dari nama sebenarnya yaitu Sony Arianto
Kurniawan. Nama domain ini diregister pada 28 Juli 2003. Dan isi blog Sony AK
tidak ada hubungan sama sekali dengan produk-produk Sony apalagi merugikan
perusahaan Sony Japan.
Kini Sony AK dihadapkan
pada dua pilihan, melepas nama domainnya atau diseret ke meja hijau oleh Sony
Corp. Secara hukum memakai nama yang sama atau mirip dengan nama sebuah
perusahaan atau badan hukum adalah dilarang. Walaupun itu merupakan singkatan
nama atau apa pun, sekali lagi memakai nama yang sama dengan merek dagang atau
nama perusahaan adalah dilarang, itu yang perlu kita pahami.
Banyak pihak menganggap
tuntutan Sony Corp Japan ini berlebihan, karena sangat banyak orang Indonesia
yang bernama depan Sony. Bagaimana jika Sony Tulung punya website
sonytulung.com? Apakah juga akan dituntut oleh Sony Corp? Atau tetangga saya
yang bernama Sony Hermawan yang akan membuat toko online bernama
sonyhermawan.com?
Dalam kasus Sony AK dan
Sony Corp ini, saya berusaha mengambil sikap di tengah-tengah. Disatu sisi Sony
AK punya hak memakai nama sony-ak.com karena itu merupakan nama singkatan dia.
Tapi di sisi lain Sony Corp juga mempunyai hak untuk mengajukan tuntutan karena
nama yang dipakai Sony AK berhubungan langsung dengan merek dagang atau
perusahaan Sony. Kekhawatiran kalau nama domain itu nanti disalahgunakan untuk
hal yang merugikan Sony Corp mungkin sebagai pertimbangannya.
Satu pelajaran penting
bisa kita ambil dari kasus Sony AK dan Sony Corp ini. Hendaknya kita
berhati-hati dalam memilih nama domain. Apapun alasannya, atau apapun nama asli
kita hendaknya kita lihat dulu apakah nama itu berdampak seperti kasus Sony AK
dan Sony Corp. Karena bagaimanapun kita harus tunduk pada undang-undang yang
berlaku, bahwa memakai nama domain yang sama atau mirip dengan nama merek
dagang adalah tidak boleh !
Kita tunggu saja
perkembangan kasus Sony AK dan Sony Corp ini. Dukungan terhadap Sony AK rupanya
telah banyak mengalir dari teman-teman dunia maya Indonesia. Harapan saya,
semoga kedua pihak bisa mendapat jalan terbaik, dan menjadi pencerahan bagi
kita semua.
Referensi :
http://motivasi.petamalang.com/kasus-sony-ak-dan-sony-corp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar