Senin, 25 April 2016

Tugas Softskill Akuntansi Internasional (Kelompok)

Nama  Kelompok :
  • Erika Yuniarti             (22212534)
  • Ika Nur Stantia           (23212576)
  • Isna Rohmatin             (23212851)
  • Maytias Tri Pratiwi     (24212505)
Kelas   : 4EB23

A.    Sejarah
Sejarah Pakistan: Gagasan Pendirian Pakistan
Sejarah Pakistan diawali ketika Inggris menguasai anak benua India selama hampir 200 tahun, dari 1756 hingga 1947. Reformasi politik pada akhir abad ke-19 memungkinkan dibentuknya partai-partai politik. Indian National Congress, yang mewakili mayoritas penduduk Hindu didirikan pada 1885. Muslim League dibentuk pada 1906 untuk mewakili dan melindungi posisi minoritas Muslim.  Seorang penyair dan filsuf bernama Sir Muhammad Iqbal mengusulkan agar provinsi-provinsi India Inggris di sebelah barat laut serta negara bagian Jammu dan Kashmir sebaiknya digabung menjadi sebuah negara. Berkaitan dengan nama, sejarah Pakistan memiliki kisah yang menarik. Nama “Pakistan” yang digunakan untuk menyebut penggabungan ini, merupakan singkatan dari nama-nama provinsi tersebut, yaitu Punjab, Afghania (Provinsi North West Frontier), Kashmir, Indus-Sind, dan Baluchistan. Berdasarkan sejarah Pakistan, nama negara ini (Pakistan) artinya ‘tanah yang murni’ dalam bahasa Urdu ataupun bahasa Persia. Sejarah Pakistan juga mengatakan bahwa nama negara Pakistan diusulkan oleh seorang tokoh gerakan Pakistan, Choundry Rahmat Ali. Menjelang akhir 1930, Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Muslim League yang dianggap sebagai pendiri Pakistan, menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghindarkan Muslim India dari dominasi Hindu adalah dengan mendirikan negara Muslim tersendiri.
Sejarah Pakistan: Kemerdekaan
Pada 1940, Muslim League secara resmi mendukung pembagian India Inggris serta pendirian Pakistan. Inggris kemudian memutuskan untuk membagi bekas jajahannya tersebut dan pada 15 Agustus 1947, menyerahkan kekuasaan secara terpisah kepada India dan Pakistan. Sejarah Pakistan berlanjut dengan pembagian wilayah Pakistan menjadi dua, yaitu Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pakistan Barat adalah negara Pakistan saat ini, sedangkan Pakistan Timur saat ini dikenal sebagai negara Bangladesh. Kedua bagian tersebut dipisahkan wilayah India sepanjang 1.600 kilometer. Pembagian anak benua India menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran. Sekitar 6 juta pemeluk Hindu dan Sikh keluar dari Pakistan menuju India, dan sekitar 8 juta umat Muslim bermigrasi dari India ke Pakistan. Sejarah Pakistan yang cukup kelam terjadi ketika perpindahan penduduk disertai kekerasan antarkelompok etnik berskala besar yang menguatkan rasa permusuhan di antara kedua negara. Permusuhan tersebut makin bertambah dengan adanya perselisihan mengenai masuknya negara-negara bagian pribumi ke dalam salah satu di antara kedua negara tersebut. Penguasa Hindu Jammu dan Kashmir, yang 85 persen penduduknya Muslim, memutuskan bergabung dengan India. Pakistan kemudian menuntut hak atas Jammu dan Kashmir, sehingga terjadi perang antara Pakistan dan India. Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengeluarkan resolusi agar diadakan plebisit di bawah pengawasan PBB untuk menentukan masa depan Kashmir, India tetap menduduki sekitar dua pertiga wilayah tersebut dan menolak diadakannya plebisit.
Sejarah Pakistan: Politik di Awal Kemerdekaan
Sejarah Pakistan juga menyebutkan bahwa pemerintahan Pakistan pertama kali dipimpin oleh Perdana Menteri Liaquat Ali Khan. Muhammad Ali Jinnah menjadi gubernur jenderal hingga meninggal pada 1948. Dari 1947 hingga 1951, Pakistan berada dalam kondisi tidak stabil. Setelah Liaquat terbunuh pada 1951, Khwaja Nazimuddin dari Pakistan Timur menggantikannya sebagai perdana menteri. Pada 1953, Nazimuddin digantikan oleh Muhammad Ali Bogra.  Bogra mengundurkan diri pada 1955 dan Chaudhuri Muhammad Ali ditunjuk sebagai perdana menteri keempat. Pada tahun yang sama Gubernur Jenderal Ghulam Muhammad juga mengundurkan diri. Iskander Mirza, yang berasal dari militer, menjadi gubernur jenderal keempat dan terakhir. Pada 23 Maret 1956 Pakistan diproklamasikan sebagai republik Islam. Iskander Mirza menjadi presiden pertama. Sementara Huseyn Shaheed Suhrawardy menjadi perdana menteri kelima. Proklamasi ini dianggap sebagai salah satu sejarah Pakistan yang berkesan bagi seluruh rakyatnya.
Sejarah Pakistan: Diktator Militer dan Pemisahan Pakistan Timur
Sejarah Pakistan juga tidak lepas dari masalah militer. Pada 1958 Jenderal Muhammad Ayub Khan mengambil alih kendali atas Pakistan dengan memberlakukan keadaan darurat dan melarang semua kegiatan politik selama beberapa tahun. Setelah kekalahan Pakistan dalam perang melawan India pada 1965, kekuasaan Ayub Khan mulai berkurang. Pada Maret 1969, Ayub Khan mundur. Dia menyerahkan tanggung jawab pemerintahan kepada Jenderal Muhammad Yahya Khan. Pemilihan umum yang diselenggarakan pada Desember 1970 menimbulkan polarisasi Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pada 26 Maret 1971 Pakistan Timur memisahkan diri dengan memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Bangladesh. Pertempuran pecah antara kaum nasionalis Bengal dan tentara Pakistan. Peristiwa ini dikenang sebagai sejarah Pakistan yang buruk. Pada November 1971 India mengirimkan pasukan ke Pakistan Timur untuk bertempur di pihak Bangladesh. Pasukan Pakistan kemudian menyerah di Dhaka pada 16 Desember 1971. Presiden Yahya Khan kemudian mengundurkan diri. Zulfikar Ali Bhutto mengambil alih Pakistan dan mengakui kemerdekaan Bangladesh.


Sejarah Pakistan: Masa Kekuasaan Zia-ul-Haq
Pemilihan umum berlangsung pada Maret 1977. Namun, kemenangan partai Bhutto, Pakistan People’s Party (PPP) dianggap sebagai kecurangan. Kerusuhan dan kebuntuan politik mendorong Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq mengambil alih pemerintahan. Zia menyatakan diri sebagai presiden pada 16 September 1978. Bhutto kemudian diadili dan divonis bersalah atas pembunuhan lawan politiknya pada 1974. Bhutto dieksekusi pada 4 April 1979.  Pada 19 Agustus 1988 Zia tewas dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Pakistan. Selanjutnya, pemilihan umum pada akhir 1988 membawa Benazir Bhutto, putri Zulfikar Bhutto, ke kursi perdana menteri.
Sejarah Pakistan pada Era 1990-an hingga Sekarang
Sepanjang 1990-an, Pakistan berada dalam ketidakstabilan politik. Benazir Bhutto dua kali menjadi perdana menteri, dan dua kali diturunkan. Sementara Nawaz Sharif tiga kali menjadi perdana menteri hingga dikudeta oleh Jenderal Pervez Musharraf pada 12 Oktober 1999. Benazir Bhutto terbunuh pada sebuah serangan bunuh diri pada 27 Desember 2007. Musharraf menuduh al Qaeda sebagai pelaku serangan. Namun, pendukung Bhutto menuduh pemerintah Musharraf mendalangi  peristiwa itu. Musharraf mundur dari jabatannya sebagai presiden pada 18 Agustus  2008. Selanjutnya, pada 6 September 2008, Asif Ali Zardari, suami Benazir Bhutto terpilih sebagai presiden dengan Yousaf Raza Gilani sebagai perdana menteri.

B.     Inflasi di Pakistan
Forexindo - Inflasi yang terjadi di Pakistan merupakan inflasi tercepat dan terbesar di kawasan Asia. Inflasi tersebut tentunya sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Suku bunga terus naik sejak dua bulan terakhir. Menurut State Bank Of Pakistan, bencana banjir yang baru saja melanda Pakistan sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi makro dan juga prospek pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Inflasi akan kembali dan dan ekonomi akan semakin melemah. Juga, musibah banjir yang melanda kali ini merupakan bencana nasional terburuk selama 63 tahun sejarah.
Menurut Perdana Menteri Pakistan Syed Yousuf Raza Gilani, bencana banjir kali ini akan menaikkan inflasi hingga 20% dan juga mengganggu pertumbuhan ekonomi 2.5% hingga tahun depan. Menurutnya, Shahid Kadar selaku gubernur bank central bertanggung jawab untuk menurunkan angka inflasi. Indeks Karachi Stock Exchange 100 telah naik 6.8% tahun ini namun kemungkinan akan jatuh kembali jika suku bunga kembali dinaikkan. Keputusan untuk menaikan tingkat suku bunga akan mempengaruhi sentime pasaran.
Bencana banjir pertama kali melanda provinsi Baluchistan pada tanggal 22 Juli dan kemudian membanjiri provinsi lainnya seperti Khyber Pakhtunkhwa, Punjab dan Sindh. Estimasi kerugian hasil panen yang ditimbulkan oleh banjir kali ini adalah sebesar $3.3 milyar. Menurut Departemen Pertanian AS, Pakistan hanya mampu memanen 4.4 milyar ton beras selama 12 bulan ini sejak November lalu. Hasil panen diperkirakan menurun sekitar 35% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Gilani, bencana alam telah merusak 4000 kilometer jalan dan 1000 jembatan sehingga menaikkan anggaran pengeluaran Negara untuk menyediakan bantuan terutama dalam bidang bahan makanan. Gilani juga memprediksikan naiknya inflasi Pakistan sebesar 15% hingga 20%. Harga-harga pasaran naik hingga 13.3% di bulan Agustus dengan angka inflasi sebesar 17%. Bank central menaikkan benchmarknya untuk pertama kali sejak November 2008. Toyota Motor Corp dan Unilever, menyatakan hal senada dengan pemerintah Pakistan, menyatakan bahwa banjir kali ini telah menurunkan tingkat produksi dan mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Cara Mengatasi Inflasi
Penyebab terjadinya inflasi yang pada awalnya diyakini oleh pihak Bank Indonesia dan Bappenas karena kenaikan harga minyak dunia dan `subprime mortgage` yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata dihantam pula oleh kenaikan harga pangan. Gejolak perekonomian dunia yang berujung pada inflasi sesungguhnya mulai tampak saat pendapatan per kapita Amerika Serikat mulai turun. Namun sayangnya para ekonom di tanah air banyak yang tidak menyetujuinya tanda-tanda itu. Salah satu sumber mngatakan beberapa cara ubtuk mengatasi masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah :
1.      Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
a.       Politik diskoto (Politik uang ketat)
Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
b.      Politik pasar terbuka
Bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi.
c.       Peningkatan cash ratio
Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

2.      Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan finansial pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a.       Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
b.      Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.

3.      Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a.       Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya. Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
b.      Menekan tingkat upah. tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
c.       Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
d.      Pemerintah melakukan distribusi secara langsung. Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
e.       Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi. Kebijakan sanering antara lain:
·         Penurunan nilai uang
·     Pembekuan sebagian simpanan pada bank – bank dengan ketentuan bahwa simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh pemerintah. Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
f.       Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
g.      Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.
h.      Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.


Kamis, 14 April 2016

Tugas Softskill Akuntansi Internasional

Nama  : Ika Nur Stantia
NPM   : 23212576
Kelas   : 4EB23
Tugas Softskill Perusahaan Multinasional

Nama Perusahaan                 : Sony Corporation
Pendiri Perusahaan              : Masaru Ibuka dan Akio Morita
Kantor Pusat                         : Minato, Tokyo, Jepang
Laba Bersih Perusahaan      : $ 280 juta
Pendapatan Perusahaan      : $775 miliar
Cabang Sony Corporation  : Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, New Zealand, Philipina, Singapura, Thailand, Dubai, Taiwan, dan  Vietnam.

Sejarah Sony Corporation

Sony Corporation adalah perusahaan yang fokus pada produksi alat-alat elektronik, permainan, hiburan, dan sektor jasa keuangan. Sony tidak hanya memiliki berbagai macam bisnis, namun juga menyimpan keunikan dalam menjalankan usahanya. Tujuan perusahaan ini adalah untuk sepenuhnya memanfaatkan keunikan ini secara agresif dalam melaksanakan strategi kenvergen mereka sehingga mereka dapat terus menyentuh pelanggan mereka secara emosional dan membuat mereka puas
Sejarah Sony dimulai pada September 1945 ketika Masaru Ibuka bekerja kembali di Tokyo yang saat itu luluh lantah. Ibuka dan timnya membuka bengkel yang terletak di Tokyu Department Store di Nihombashi yang ditutup pada Januari 1999. Bangunan bengkelnya selamat dari kebakaran perang, meskipun berdiri tanpa jendela, sempit dan suram. Perbaikan kantor inipun dilakukan secara bertahap oleh Ibuka dan timnya untuk membangun usaha dan bengkelnya dari reruntuhan peperangan. Pada bulan Oktober, Ibuka dan kelompoknya membuat fasilitas baru yang mereka namai dengan "Tokyo Tsushin Kenkyujo" (Totsuken), atau "Tokyo Telecommunications Research Institute." Sebagian besar gaji yang Ibuka berikan kepada timnya hanya berasal dari tabungan Ibuka sendiri yang hanya tinggal sedikit dan terus berkurang. Saat itu, Jepang yang ingin berdiri kembali, memiliki banyak radio rusak pasca perang. Ibuka dan timnya memperbaiki banyak radio untuk memberikan masyarakat Jepang sendiri unit untuk saling berkomunikasi tanpa mendapat propaganda dari musuh. Pabrik Ibuka memperbaiki radio gelombang pendek dan membuat konverter atau adapter yang bisa dengan mudah membuat radio gelombang menengah ke superheterodyne, atau penerima semua gelombang. Permintaan untuk radio tersebut meningkat dengan cepat.Gelombang pendek ternyata mengundang banyak perhatian. Akibatnya, permintaan terus menerus bertambah hingga Asahi Shimbun menampilkan radio ini di sebuah artikel di kolom "Blue Pencil". Artikel ini ternyata berhasil membuat Ibuka dan Akio Morita yang dulunya pernah mempelajari jenis baru senjata bersama selama perang dan adalah sahabat dekat untuk kembali bersama. Selain membuat radio, karyawan Ibuka banyak melayani perbaikan radio yang memberikan mereka banyak keuntungan. Disamping mendapatkan upah memperbaiki radio, para karyawan ini kadang juga mendapatkan beras dari rumah-rumah yang mereka kunjungi. Kenyataan ini sangatlah berharga bagi perusahaan karena saat itu Jepang sedang mengalami krisis makanan. 
Produk kedua dari Sony adalah penanak nasi yang saat itu terinspirasi karena adanya kelebihan listrik paska perang.  Penanak nasi listrik, dibuat hanya dengan elektroda yang saling terkait dengan aluminium yang dihubungkan ke bagian bawah bak kayu. Produk primitif ini ternyata menghasilkan nasi yang terlalu matang atau malah kurang matang, sehingga produk ini mengesankan kegagalan pertama untuk Ibuka dan stafnya. 
Pada tanggal 7 Mei 1946, lebih dari dua puluh manajemen dan staf menghadiri upacara pelantikan yang secara resmi membentuk Tokyo Tsushin Kogyo (Totsuko). Ayah mertua Ibuka, Tamon Maeda diangkat menjadi presiden perusahaan baru. Maeda adalah mantan Menteri Pendidikan di Higashikuni pascaperang dan Shidehara Kabinet.
Pada tahun 1953, Morita mengunjungi Philips yang memiliki sebuah bisnis di Belanda dan bisnis telah berkembang baik di sana. Sejak saat itu Sony memutuskan untuk mengalihkan pasar dalam negeri ke pasar internasional. Tujuan awal mereka adalah untuk membangun pasar luar negeri yang akan menghasilkan 50% dari penjualan kotor mereka. Berkat penjualan radio transistor dan upaya pemasaran rajin Morita dan stafnya, tujuan ini terjadi dalam kurun waktu tujuh tahun.Pada langkah keduanya, Morita menegaskan mereka hanya akan mengekspor produk ke luar negeri. Maka, pada bulan Februari 1960, Sony Corporation of America (Sonam) didirikan untuk mengawasi kegiatan pemasaran Sony di Amerika Serikat. Pada September 1957, sebelum pembentukan Sonam itu, Sony telah mengontrak dua perusahaan, Agrod dan superscope, untuk bertindak sebagai agen pemasaran. Agrod AS bertindak sebagai penjual transistor radio dan mikrofon Sony, sedangkan superscope menangani tape recorder.
Pada tahun  2001, SOny mengikuti usaha joint venture dengan perusahaan telekomunikasi Swedia yang bernama Ericsson dan kemudian membentuk Sony Ericsson. Awalnya, penjualan dan peruntungan perusahaan sempat mengalami kejatuhan pada tahun 2001 dan 2002. Namun pada tahun berikutnya, Sony Ericsson mampu bangkit dan mencapai keuntungan. Produk Sony Ericsson pada saat itu telah mampu menonjolkan dirinya dengan memberikan fitur kamera pada handphone yang saat itu masih belum umum. Inovasi mereka ternyata disaingi oleh Apple iPhone yang dirilis pada tahun 2007. Sejak tahun 2008 sampai 2010, Sony Ericsson memangkas beberapa ribu jumlah tenaga kerja mereka untuk menghadapi resesi global saat itu. Namun pada tahun 2009, Sony Ericsson telah menjadi produsen ponsel terbesar keempat di dunia setelah Nokia, Samsung dan LG. Pada 27 Oktober 2011, Ericsson menyatakan akan menjual 50% saham milik SOny Ericsson kepada SOny sehingga bisnis perangkat ponsel ini akan sepenuhnya dimiliki oleh Sony sedangkan pasar nirkabel akan sepenuhnya ditangani oleh Ericsson.
Kelebihan Sony Corporation :
·         Kemampuan Sony yang hebat untuk inovasi produk, kualitas produk.
·         Perusahaan Sony memanaje untuk berkompetisi dan tetap dengan organisasi yang kuat dengan belajar dari kegagalan.
·         kemampuannya untuk sukses di segmen pasar yang berbeda

Kelemahan Sony Corporation :
·         Kelemahan Sony yang terbesar dan terbaru adalah kelalaian inovasi PS3.

Kasus Sony Corporation
Ini kasus pertama kali di Indonesia, seorang blogger  yang dituntut perusahaan raksasa, karena memakai nama yang mirip dengan nama perusahaan itu. Perusahaan Sony mengajukan tuntutan karena ada seorang blogger yang memakai nama sony-ak.com sebagai domain blognya.
Sebenarnya nama domain sony-ak.com merupakan singkatan dari nama sebenarnya yaitu Sony Arianto Kurniawan. Nama domain ini diregister pada 28 Juli 2003. Dan isi blog Sony AK tidak ada hubungan sama sekali dengan produk-produk Sony apalagi merugikan perusahaan Sony Japan.
Kini Sony AK dihadapkan pada dua pilihan, melepas nama domainnya atau diseret ke meja hijau oleh Sony Corp. Secara hukum memakai nama yang sama atau mirip dengan nama sebuah perusahaan atau badan hukum adalah dilarang. Walaupun itu merupakan singkatan nama atau apa pun, sekali lagi memakai nama yang sama dengan merek dagang atau nama perusahaan adalah dilarang, itu yang perlu kita pahami.
Banyak pihak menganggap tuntutan Sony Corp Japan ini berlebihan, karena sangat banyak orang Indonesia yang bernama depan Sony. Bagaimana jika Sony Tulung punya website sonytulung.com? Apakah juga akan dituntut oleh Sony Corp? Atau tetangga saya yang bernama Sony Hermawan yang akan membuat toko online bernama sonyhermawan.com?
Dalam kasus Sony AK dan Sony Corp ini, saya berusaha mengambil sikap di tengah-tengah. Disatu sisi Sony AK punya hak memakai nama sony-ak.com karena itu merupakan nama singkatan dia. Tapi di sisi lain Sony Corp juga mempunyai hak untuk mengajukan tuntutan karena nama yang dipakai Sony AK berhubungan langsung dengan merek dagang atau perusahaan Sony. Kekhawatiran kalau nama domain itu nanti disalahgunakan untuk hal yang merugikan Sony Corp mungkin sebagai pertimbangannya.
Satu pelajaran penting bisa kita ambil dari kasus Sony AK dan Sony Corp ini. Hendaknya kita berhati-hati dalam memilih nama domain. Apapun alasannya, atau apapun nama asli kita hendaknya kita lihat dulu apakah nama itu berdampak seperti kasus Sony AK dan Sony Corp. Karena bagaimanapun kita harus tunduk pada undang-undang yang berlaku, bahwa memakai nama domain yang sama atau mirip dengan nama merek dagang adalah tidak boleh !
Kita tunggu saja perkembangan kasus Sony AK dan Sony Corp ini. Dukungan terhadap Sony AK rupanya telah banyak mengalir dari teman-teman dunia maya Indonesia. Harapan saya, semoga kedua pihak bisa mendapat jalan terbaik, dan menjadi pencerahan bagi kita semua.

Referensi :
http://motivasi.petamalang.com/kasus-sony-ak-dan-sony-corp/